Dialog Menarik Ini Berlangsung di Sela-sela Apel Hari Guru Nasional

PONDOK YTP - Apel Hari Guru Nasional (HGN) yang digelar di halaman Madrasah berlangsung khidmat, meriah dan haru (25/11/2025). Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan pembaca acara, Ramadhan Kuswoyo, yang dilanjutkan tilawah dan sambutan perwakilan Santri. Sambutan tersebut menjadikan apel pagi hari itu terasa haru.

Para Ustadz dan Santriwan
Suasana berubah menjadi meriah saat santri yang aktif dalam Ekstrakurikuler Paskibra melakukan prosesi hormat kepada ustadz dan ustadzah. Tepuk tangan seluruh Santri pun bergema. Dalam keadaan prosesi hormat, empat santri maju membacakan sebuah puisi karya salah satu Santriwati MA Yayasan Taman Pengetahuan (MA YTP).

Para Ustadzah dan Santriwati
Momen semakin meriah terjadi saat pembukaan kotak balon bertuliskan "Selamat Hari Guru" yang dibarengkan dengan taburan confetti.  Paduan Santriwati yang mensenandungkan lirik “Maha Guru” menambah kemeriahan dan keharuan.

Selanjutnya, panitia membagikan hadiah untuk Ustadz-ustadzah yang disertai sepucuk surat ucapan. Para guru kemudian diminta membuka surat tersebut, menciptakan suasana haru yang hangat. Tak disangka, Ust. Thoyyibah Mufarikah memberikan kejutan balik berupa pembacaan puisi yang dipersembahkan untuk seluruh Santri.

 Ust. Bambang Wahyono dan Ust. Abdullah Ma’shum
Dua ustadz senior, Ust. Bambang Wahyono dan Ust. Abdullah Ma’shum, diberi kesempatan menyampaikan kesan dan pesan. Usai itu, pembawa acara justru melemparkan pertanyaan kepada Ust. Abdullah Ma’shum, “bagaimana caranya kita fokus belajar tanpa memikirkan perempuan?" Sebuah pertanyaan polos yang mengundang tawa Santri. Ust. Abdullah Ma’shum menjawabnya dengan bijaksana, “Allah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan. Wajar kalau jatuh cinta kepada perempuan. Tapi, kita harus kembali pada niat awal, yaitu menuntut ilmu. Kalau kita memperbaiki diri kita pastilah kita mendapat jodoh yang setara,”.

Apel diakhiri dengan doa.  Sebagai bentuk hormat dan ucapan terima kasih, semua santri bersalaman cium tangan Ustadz. Apel HGN tidak hanya meriah, tetapi juga sarat makna. HGN mengingatkan kembali pentingnya Guru dalam membimbing dan mencerdaskan generasi muda untuk masa depan gemilang.