Membangun Sinergi Pendidikan, Pertemuan dan Silaturahim Wali Santri Baru Dihelat
Ketua Yayasan, Pengasuh Ma'had, dan Ketua Dikdasmen YTP |
PONPES YTP - Pondok Pesantren Ar-Roudlatul Ilmiyah (YTP) Kertosono Nganjuk menggelar kegiatan Pertemuan dan Silaturahim Wali Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026 pada Sabtu, 12 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi antara pihak pesantren dengan Wali Santri terkait visi pendidikan serta sistem pengasuhan yang akan berlangsung selama masa pendidikan di Pesantren.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh santri kelas 8 MTs YTP, Rizki Radyasmara yang kemudian dilanjutkan dengan taushiyah Pengasuh Ma'had dan sambutan Ketua Dikdasmes Yayasan Taman Pengetahuan. Dalam taushiyahnya, KH. Ali Mansyur Kastam menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga keluarganya dari api neraka, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an. Salah satu caranya adalah dengan mengajarkan agama kepada anak sejak dini.
Kiai yang terlahir di Lamongan tersebut juga memberikan semangat kepada para Wali Santri yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya di Pesantren. "Memondokkan anak adalah ikhtiar yang sangat tepat. Tak ada tempat yang lebih baik dalam mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak selain Pesantren," ujar beliau.
Suasana Pertemuan dan Silaturahim Wali Santri Baru |
Sambutan disampaikan oleh Ketua Dikdasmen YTP Kertosono, Ust. Muhammad Ainun Najib, yang memaparkan secara umum satuan pendidikan formal dan non-formal yang di bawah naungan Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah Kertosono Nganjuk. Ia menjelaskan bahwa MTs-MA YTP mengintegrasikan Kurikulum Merdeka (Kurmer) dan Kurikulum Pesantren. Sementara itu, Kulliyatul Muallimin Muallimat Al Islamiyyah (KMMI) atau yang dikenal dengan nama Madrasah Diniyah (Madin) YTP menggunakan kurikulum pesantren secara penuh dengan penekanan pada takhassus tafsir Al-Qur’an dan pemahaman turats (kitab-kitab klasik).
Di samping itu, Ust. Najib memaparkan kegiatan Ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh Santri setiap Sabtu dan Ahad sore. Bahkan, Santri yang ingin akademiknya meningkat dapat mengikuti bimbingan Olimpiade dan sejenisnya. Selain itu, agar Santri berhasil selama menempuh pendidikan, Wali Santri pun membangun kolaborasi dengan Pesantren, tirakat, dan mendoakan ananda.
Taushiyah terakhir disampaikan oleh KH. Sudarji Sarmadi. Kiai yang pernah mukim di Mesir ini memperkenalkan para penanggung jawab santri agar Wali Santri mengetahui kepada siapa harus menghubungi jika ada keperluan terkait putra-putrinya. Beliau juga memberikan pemahaman kepada para Wali Santri agar memiliki ekspektasi yang realistis, khususnya dalam hal kemampuan membaca kitab gundul. Menurutnya, Pesantren menekankan penguatan ilmu alat dasar terlebih dahulu di jenjang MTs sebagai pondasi. Keterampilan membaca kitab gundul secara aktif baru akan ditekankan secara intensif di jenjang MA.
Sementara itu, Ketua Penerimaan Santri Baru (PSB) Tahun Ajaran 2025/2026, Ustadz Ikhwan Thohari, menyampaikan bahwa acara berlangsung lancar dan efisien. "Penyampaian materi tersusun rapi dan langsung pada inti, sehingga Wali Santri tetap fokus dan antusias dari awal hingga akhir," ungkapnya.
Editor: M. Ainun Najib