Pawai Ta'aruf Menyambut Ramadhan 1446 H
Nganjuk, Mading SUN YTP - Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah Kertosono kembali mengadakan program tahunannya untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan mengadakan kegiatan pawai ta'aruf. Pawai ta'aruf ini diadakan dengan tujuan untuk menyapa dan mengingatkan masyarakat bahwa kita semua harus berbahagia dalam menyambut kedatangan bulan mulia.
Sejak pukul lima lewat sepuluh menit, kegiatan mengaji ba'da subuh diselesaikan dua puluh menit lebih cepat dibanding biasanya. Karena para santri diharapkan untuk segera mengambil sarapan, mandi–bagi yang belum mandi, untuk kemudian bersiap mengikuti pawai ta'aruf yang dimulai tepat pada pukul tujuh.
Tiga puluh menit sebelum tenggang waktu yang ditentukan, seluruh santri baik putra dan putri, sudah berkumpul di lapangan madrasah dengan semangat yang membara. Para santriwan tampak sudah berbaris rapi dengan baju Ma'had biru dongker mereka masing-masing. Lalu, jauh di sebrang mereka terdapat para santriwati yang tak kalah rapi dengan gamis Ma'had warna senada, dengan jilbab putihnya.
Pukul tujuh tepat, rombongan santriwan mulai berangkat, menyusul di belakangnya beberapa mobil yang menjadi pembatas dengan rombongan santriwati, dan rombongan terakhir adalah jejeran para guru dan pegawai pesantren yang tampak kompak dengan seragam biru baru milik masing-masing.
Setiap santri diberi satu bendera untuk dipegang dan dilambai-lambaikan kepada masyarakat, untuk memberi sapaan hangat dan menyebarkan aura positif di pagi hari. Sesekali, jika ada bocil yang menonton, beberapa santri akan datang menghampiri dan memberikan bendera tersebut kepadanya. Selain untuk menghibur, juga untuk mengajak mereka turut berbahagia menyambut bulan suci ramadhan. Meskipun, mungkin beberapa dari mereka masih terlalu kecil untuk memahami hal itu.
Seperti biasa, rute pawai tidak terlalu jauh. Hanya berkeliling di sekitar desa Banaran saja. Meski begitu sudah sanggup membuat para santri merasa lelah karena harus berjalan sejauh itu. Di tengah perjalanan, semua orang yang mengikuti pawai mendapatkan satu kupon undian yang dibagikan oleh panitia-panitia pawai. Karena nanti saat tiba kembali di pesantren, akan ada undian kupon dengan berbagai hadiah yang sudah disiapkan.
Benar saja, setibanya kembali di pesantren, di tengah-tengah lapangan madrasah, tepatnya di atas panggung acara, bermacam-macam jenis dan bentuk hadiah sudah tertata rapi disana. Mulai dari yang berukuran kecil, sampai yang berukuran besar. Dari yang berbentuk persegi, lingkaran, segitiga, bahkan yang bentuknya tak beraturan pun terlihat di atas sana. Seluruh santri mulai menerka-nerka, dan memberi harap, ingin bisa mendapatkan salah satunya.
Setelah mendapatkan es teh untuk menyegarkan kerongkongan, setiap santri langsung memilih tempat duduk yang nyaman untuk menyimak nomor undian dan menonton pertunjukan.
Acara dibuka oleh pertunjukan seni bela diri dari ekstra tapak suci yang menampilkan berbagai tampilan menarik, seperti penampilan gerakan silat, mematahkan tongkat dengan tubuh temannya, dan yang lebih ekstrem adalah sabung dua lawan satu dan lompatan harimau pada lingkaran berapi. Tentunya pertunjukan-pertunjukan tersebut tidak disuguhkan semua sekaligus, melainkan berseling dengan pembacaan nomer undian.
Setiap kali para peserta nampak suntuk mengantuk menunggu nomer kuponnya disebut, tampilan tapak suci akan hadir untuk mengembalikan semangat mereka.
Acara semakin dibuat meriah oleh kedatangan hadiah tambahan yang berupa lima amplop dari jawara group. Yang masing-masing amplop berisi uang dengan nominal seratus ribu sampai dengan lima ratus ribu. Hal itu tentu semakin menyulut semangat para santri untuk bisa mendapatkan hadiah tersebut. Tapi, dari banyaknya peserta yang menginginkan hadiah uang tersebut, tentunya hanya ada lima peserta beruntung yang bisa mendapatkannya.
"Awalnya saya sudah putus asa, karena tahun lalu saya juga nggak dapat apa-apa. Tapi di tengah keputusasaan itu saya nggak nyangka kalau ternyata nomor undian saya dipanggil dan saya bisa mendapat salah satu amplop dari lima amplop yang tersedia. Alhamdulillah, ini akan menjadi kenangan menjelang kelulusan yang menyenangkan," ungkap Tiara, santriwati kelas XII yang mendapat salah satu amplop tersebut.
Meski lima amplop beruang tadi sudah mendapat pemiliknya masing-masing, seluruh peserta masih semangat menanti nomer undian mereka disebut. Karena masih ada begitu banyak hadiah-hadiah lainnya yang menunggu sang empunya.
"Pawai kali ini sangat berkesan buat saya. Karena selama ini saya belum pernah mendapat hadiah pawai. Baru kali ini dan saya mendapatkan bantal yang empuk dan nyaman," komentar Aisyah, yang mendapatkan hadiah pawai pertamanya.
Kegiatan pawai terus berlangsung dengan menyenangkan, sekaligus menegangkan. Perlahan, satu persatu hadiah mulai berpindah tangan, hingga tersisa satu hadiah utama yang menjadi harapan terakhir semua orang. Adalah santriwati bernama Azzahra Reva yang berhasil mendapatkan hadiah utama berupa dispenser besar. Setelah semua hadiah habis tak tersisa, acara pun ditutup dengan helaan kecewa milik mereka yang belum beruntung untuk memperoleh hadiah.
"Tentu saya berharap bisa mendapatkan salah satu hadiahnya. Tapi, ya sudahlah. Berarti memang belum rezeki saya. Saya berharap, semoga pawai tahun depan saya bisa mendapatkannya." Komentar Vella yang katanya cuma bisa dapat hikmahnya.(*)
- Rahmah Mazidah
- Zaimatul Adzkia Saiba