Siap Menjawab Tantangan Zaman
Santri dituntut menjadi pribadi yang visioner sekaligus peduli dengan problem zaman. Dalam rangka mendorong hal itu, Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MTs YTP Kertosono Kabupaten Nganjuk menghelat training motivasi dengan tema, “Kontekstualisasi Santri dalam Menjawab Tantangan Zaman”. Seluruh seremonial training ini diatur oleh OSIM.
Training yang dibagi dalam dua sesi ini diikuti semua Santri MTs YTP. Sesi pertama diperuntukkan perempuan dengan menghadirkan narasumber Eka Shofariyah Nailurrahmah.
Sedangkan sesi kedua berlangsung selama pukul 10.00-12.00 dikhususkan bagi laki-laki dengan mendatangkan narasumber Billah Ishomul Haq.
Kedua narasumber tersebut merupakan Alumni yang menghabiskan masa enam tahun (2013-2019) menuntut ilmu di Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah Kertosono Nganjuk. Karena itu dalam memotivasi Santri, keduanya memahami karakteristik dan problem Santri dalam belajar. Keduanya merasa bangga bisa berbagi pengalaman dan semangat bersama Santri yang berjumlah 313 tersebut.
Usai training, Billah mengungkapkan, “Saya kagum, ketika saya bawakan contoh zaman sahabat, ternyata ada Santri yang bisa menguraikan dengan sangat detail dan rapih." Tapi, satu hal yang jadi catatan menurutnya adalah masih adanya beberapa Santri yang malu-malu. "Saya berharap, di kesempatan lain santri lebih terbuka dan berani, " imbuhnya.
Selaku Ketua OSIM MTS YTP, Farid bersyukur training motivasi ini dapat terlaksana dengan baik. Baginya, di samping menjalankan program kerja OSIM, training motivasi merupakan salah satu proses belajar dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan sekaligus melatih kepemimpinan dan manajerial. "Alhamdulillah, kesannya baik. Ini termasuk program kami yang cukup sukses", pungkasnya.
Lebih dari itu, training yang diadakan di Lantai III gedung baru Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah ini mendatangkan manfaat dan menumbuhkan kesadaran. Satria, salah satu peserta, menyatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya menjadi lebih sadar bahwa untuk sukses dibutuhkan kesabaran dan keberanian". Ungkapan senada juga disampaikan oleh Nazzan. "Iyaa, harus berani. Apalagi di masa depan boleh jadi banyak perubahan yang tidak bisa diprediksi," katanya sambil senyum yang khas.