Di Perkemahan Kamis Jumat, Santriwati Belajar
Usai upacara pembukaan, dengan dibantu panitia Perkajum, santriwati lantas mendirikan tenda. Ada sepuluh tenda untuk masing-masing sanggah (kelompok). Nama setiap sanggah diambil dari beberapa nama Perguruan tinggi di Indonesia, sanggah UGM, sanggah UNESA, sanggah UNAIR, sanggah UB, dan sebagainya. Waktu yang disediakan untuk pendirian tenda sedikit molor karena masalah teknis.
Panitia memang telah menyiapkan Perkajum ini sejak beberapa pekan sebelumnya. "Panitia bertekad mempersipakan Perkajum dengan sebaik mungkin. Kami hampir menyerah, tapi Alhamdulillah berkat usaha dan dukungan dari teman-teman dan peserta yang ikut berpartisipasi kami bisa mengadakan Perkajum dengan baik," ujar Zulfa Mazidah (XI-3), salah satu panitia Perkajum. "Panitia berharap Perkajum tahun depan lebih baik daripada Perkajum tahun ini," sambungnya.
Di sela-sela Perkajum, kegiataan wajib di pesantren yang berupa latihan public speaking (mumarosah) tetap berjalan seperti biasa. Seperti tahun kemarin, dalam Perkajum tahun ini, santriwati menggelar pula pertunjukan tari kreasi dan semaphore dalam rangkaian api unggun dan pembacaan Dasa Darma. Tidak lupa diselingi dengan membakar jagung, sosis, dll untuk membangun kebersamaan.
Sekitar pukul dua dini hari Jumat, peserta Perkajum dibangunkan. Panitia telah menyiapkan kegiatan Jurit malam. Setiap peserta Perkajum ditugaskan mencari dan merangkai potongan lambang Paspragama.
Peserta Perkajum bergegas menyudahi kegiatan Jurit ketika adzan subuh berkumandang. Mereka bergegas berwudhu dan menunaikan shalat. Usia shalat, senam dan pembongkaran tenda dilakukan bersama-sama. Peserta kemudian bersih lingkungan dan diri yang dilanjutkan dengan sarapan.
Kegiatan lain yang harus diikuti santriwati adalah kegiatan jelajah alam di daerah sekitar sungai Brantas. Titik akhirnya di Lapangan Desa Kudu. Sepanjang jalan menuju lapangan tersebut terdapat delapan pos pemberhentian. Masing-masing pos dijaga dua panitia. Dalam setiap pos terdapat satu tantangan yang harus diselesaikan tiap sanggah agar dapat menuju pos berikutnya. Tantangan tersebut berupa menyusun kalimat menggunakan sandi A-Z, mengenali rempah-rempah, estafet kalimat, estafet air, halang rintang, dan lain-lain.
Kegiatan Perkajum diakhiri dengan upacara penutupan dan pembagian hadiah bagi sanggah. Kegiatan Perkajum ini meninggalkan kesan tersendiri bagi santriwati. "Sangat menyenangkan. Vibesnya beda dari tahun kemarin. Tahun kemarin seru, tapi tahun ini lebih seru. Capek memang, tapi enjoy," papar Javiera (XII-IPS), santriwati asal Sidoarjo.
#MC_YTP