Pertunjukan di Ponpes YTP Fair 2024

 Kemeriahan Pertunjukan di Ponpes YTP Fair 2024
Oleh: Tim Redaksi Mading SUN

Babak Final Olimpiade Matematika, IPA, dan PAI Ponpes YTP Fair 2024 di Laboratorium Komputer

Setelah vakum selama 4 (empat) tahun,  Ponpes YTP Fair kembali dihelat di kompleks Pondok Pesantren Ar-Rouldlotul Ilmiyah (YTP) pada hari Ahad, 4 Februari 2024. Selain Olimpiade untuk beberapa mata pelajaran, Ponpes YTP Fair 2024 juga menyuguhkan pertunjukan Santri.  

Tepat jam 10.00 WIB, di tengah-tengah para peserta yang sibuk mengerjakan soal Olimpiade, seluruh santri, dipersilahkan bergabung untuk menikmati acara dan bazar. Lapangan Pesantren yang semula hanya diisi oleh tamu undangan, peserta, panitia, penjaga stand, dan guru-guru, kini lebih ramai dengan kehadiran banyak santri. Stand-stand bazar berjubel dengan pembeli. Seluruh peserta yang telah mengerjakan soal Olimpiade babak penyisihan juga diperbolehkan keluar.

Di tengah keramaian itu, pertunjukan disuguhkan. Atensi seluruh pengunjung langsung tertuju ke panggung acara.  Pertunjukan dibuka pembacaan puisi Daffa Ulima Nabilah (kelas X-2) dan Dara Senja Infantri (kelas IX-D). Keduanya membacakan puisi dengan penghayatan yang luar biasa; ekspresi, intonasi, gerakan, dan sebagainya. Pengunjung pun terkesima.

Selanjutnya pertunjukan ekstra Tapak Suci (TS) di tengah lapangan Pesantren dan di depan panggung acara. Pertunjukan TS di tengah lapangan membuat pengunjung langsung berbalik badan dan berbondong-bondong menikmati pertunjukan. Berbagai jurus dan gerakan disuguhkan. TS memberi pertunjukan yang cukup ekstrim di depan panggung acara. balok es dan balok batu yang sudah ditata dipatahkan dengan tangan kosong oleh empat santri yang aktif di ekstra kurikuler TS. Bahkan dengan posisi kuda-kuda, santri mematahkan beberapa genteng dengan kepala dan mematahkan tongkat dengan punggung.

Pertunjukan diakhiri dengan drama yang menceritakan kakak-adik miskin dan bercita-cita menjadi seorang Tentara. Kakak-adik hendak membuktikan pada dunia bahwa orang miskin pun bisa menjadi sukses dan menggapai cita-cita.

“Tampilannya bagus, tapi yang puisi saya nggak lihat. Tapak sucinya hebat, saya suka. Juga dramanya tadi seru,” ujar salah seorang peserta Olimpiade yang bernama Nasywa, kelas VI SDIT Segodorejo Sumobito.

“Saya Mila, saya siswi kelas enam. Untuk tampilannya, bagus semua. Puisinya menarik, menghayati banget. Tapak sucinya keren, sempet pingin nyoba buat mecahin genteng di kepala kakak-kakaknya, tapi malu. Dramanya bagus, kita jadi bisa mengambil pelajaran bahwa kita harus berusaha dan bersungguh-sungguh untuk meraih cita-cita,” jelas salah satu peserta dari Patianrowo.

Selain dari peserta, pertunjukan mendapatkan apresiasi dari guru pendamping. “Saya tidak menonton pertunjukan nya, tapi mendengar cerita dari anak-anak. Mereka heboh saat menceritakan tampilan tapak suci. Kata mereka keren, kok bisa ya?  Kalau untuk puisinya, saya mendengar suaranya, intonasinya bagus. Kegiatan ini menjadikan anak-anak mengetahui kehidupan di Pesantren,” ungkap Dwi Nur Maliana, Guru Pendamping dari MI Hayya Alal Falah.

 

#MadingSUN
#MC YTP