MENJAGA HATI

Menjaga Hati: Kunci Keselamatan Rohani

Hati merupakan bagian terpenting dimensi ruhani yang mendorong kepada kebaikan maupun keburukan. Dalam Islam, menjaga hati adalah langkah awal agar dimensi rohani manusia terpelihara dengan baik.  

Sebagaimana dideskripsikan dalam Al-Qur’an, hati merupakan pusat pemahaman dan perasaan manusia. Bahkan pusat iman manusia terletak dalam hati manusia.

Allah berfirman dalam Q.S. Al-Anfal (2), "Sesungguhnya orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." Hati yang tenteram dapat dicapai dengan dzikir kepada Allah. Karena itu, menjaga hati dari penyakit-penyakit ruhani akan membantu mempertahankan keadaan hati yang damai.

Salah satu aspek penting dalam menjaga hati adalah dengan menjauhi dosa dan perbuatan maksiat. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Hasyr (18-19), "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah membuat mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik."

Hati yang tidak mengingat Allah akan berdampak timbulnya perbuatan fasik yang berkorelasi dengan hati yang rusak. Dengan menjaga diri dari dosa dan maksiat, hati akan tetap suci dan dekat dengan Allah.

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jauhilah rasa dengki, karena rasa dengki dapat memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Daud). Hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga hati dari rasa dengki dan keinginan yang buruk. Rasa dengki dapat menghancurkan kebaikan yang telah diperbuat seseorang, sehingga perlu dihindari agar hati tetap bersih dan terjaga dari penyakit yang merusak.

Sebaliknya, Islam juga mendorong umatnya untuk mengisi hati dengan cinta dan kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan." (HR. Muslim). Sebuah hadits yang mengajak manusia membersihkan hati dari sifat sombong dan menggantinya dengan cinta dan kasih sayang.

Menjaga hati merupakan kunci utama dalam mencapai keselamatan ruhani dalam Islam. Dengan memahami ajaran Al-Qur'an dan hadis Nabi, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, manusia dapat menjaga hati dari segala penyakit yang merusaknya. 


Penulis: BUDI SUNARIYANTO, M.Pd.I.
(Mudir MBS Mas Mansyur Ngawi)
Alumni YTP Tahun 1994