Pembinaan Guru dan Karyawan
Wejangan Kyai saat Pembinaan Guru
K.H. Ali Mansyur Kastam |
Kyai yang terlahir di Lamongan tersebut mengajak seluruh guru agar bersyukur atas kepercayaan orang tua memondokkan anaknya di Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah Kertosono Nganjuk. Di tengah bermunculan pondok pesantren dan boarding school baru serta keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), berapa pun santri yang ada harus disyukuri. “Salah satu bentuk syukur adalah mendidik santri dengan pendidikan dan pelayanan terbaik, terutama dalam persoalan ibadah”, dawuh beliau. “Pendidikan dan pelayanan terbaik membuka kemungkinan besar munculnya santri yang bermutu”, sambungnya.
Wejangan syukur tersebut acap kali disampaikan dalam berbagai halaqah dengan guru. Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah sejak tahun 1994 tersebut tidak jarang menjadikan Nabi Daud sebagai ibrah dalam bersyukur. Dalam kesempatan berbeda, kyai yang dipanggil dengan Pak Yai Ali tersebut menyitir perintah Allah kepada Nabi Daud agar bekerja sebagai rangka ungkapan syukur kepada Allah SWT.
Pembinaan Guru dan Karyawan Ma'had Ar-Roudlotul Ilmiyah |
Di samping bersyukur, Kyai Ali mendorong pula agar para Asatidz/guru Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Ilmiyah membaca buku. Menurutnya, guru memiliki dua kewajiban. Pertama, mendidik dengan baik. Dalam proses pendidikan tersebut, transfer pengetahuan berlangsung. Karena itu, kewajiban kedua seorang guru adalah membaca buku. Dunia ilmu pengetahuan mengalami perkembangan. Kyai Ali mengajukan pertanyaan retorik, “Bagaimana mungkin pengetahuan terbaru didapatkan tanpa membaca?” Di akhir pembinaan yang disertai briefing ubudiyah tersebut, Kyai Ali menandaskan, “Dengan membaca, bukan hanya pengetahuan baru didapatkan, tetapi cakrawala pengetahuan menjadi luas sehingga tidak terjatuh dalam fanatisme golongan”.
#MC_YTP