Awal Ramadhan 1445 H/2024 M yang Berbeda

Data Hisab dan Tiga Pertanyaan

Ijtimak (konjungtion) awal Ramadhan 1445 Hijriyah di kawasan Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) terjadi pada hari Ahad Legi, 10 Maret 2024 jam 16: 02: 41.50 WIB (Ijtimak qablal ghurub). Ijtimak yang terjadi setelah waktu Ashar menjelang Maghrib mengakibatkan umur bulan atau jarak waktu bulan saat ijtimak terjadi sampai saat matahari tenggelam (ghurub) di lokasi Rukyat Tanjung Kodok Paciran Lamongan hanya terjeda waktu selama 1 Jam 43 menit 55,81 detik. Sementara itu, ghurub matahari di lokasi rukyat terjadi pada jam 17: 46: 37.31 WIB, sehingga dapat dipastikan lama hilal di atas ufuq yang akan dipantau hanya selama 3 menit 4,18 detik. Adapun ketinggian Hilal saat matahari tenggelam tersebut ketinggiannya adalah  tinggi hilal hakiki (irtifa’ hilal):  0^ 58’ 45,74” (di Atas Ufuq) sedangkan tinggi Hilal Mar’i:   0^ 46’ 2,74” (di atas ufuq).

Dengan data seperti itu, muncul beberapa pertanyaan. Apakah hilal bisa dirukyat?; Mungkinkah terjadi perbedaan penetapan awal Bulan Ramadhan 1445 H/2024 M di Indonesia?; Bagaimana beberapa negera di belahan dunia memulai awal Bulan Ramadhan 1445 H/2024 M?

Jawaban

Berdasarkan ilmu hisab, hilal dengan ketinggian (irtifa’) satu derajat terpantau di wilayah Indonesia bagian barat.  Tapi karena ketinggian yang sangat rendah, hilal mustahil bisa dirukyat, baik dengan cara manual atau menggunakan alat seperti teropong. Di wilyah Indonesia bagian timur, ketinggian hilal kurang dari derajat. Bahkan, di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya daerah Papua dan Maluku Utara, hilal belum masuk garis batas tanggal hijriyyah nol derajat. Di dua daerah tersebut saat matahari tenggelam, hilal masih di bawah ufuq. Dengan demikian, dapat dipastikan hilal tidak dapat dirukyat di seluruh wilayah di Indonesia.

Sekalipun ada tim rukyat terdaftar maupun tidak terdaftar yang melaporkan dapat merukyat hilal tanggal 10 Maret 2024, maka laporan tersebut akan ditolak dalam sidang isbat, baik di tingkat daerah dan pusat. Sebab, mampu merukyat hilal dengan ketinggian yang sangat rendah berlawanan dengan ilmu hisab yang mu’tabar. Hampir bisa dipastikan laporan rukyat tersebut tidak didasarkan ilmu hisab yang kredibel.

Dengan mengacu data tersebut, penetapan awal bulan Ramadhan tahun ini akan berbeda di kalangan umat Islam Indonesia.  Sebagian umat Islam akan menetapkan awal bulan Ramadhan jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Ini didasarkan argumentasi bahwa saat ijtimak terjadi, hilal sudah di atas ufuq. Kalangan umat Islam ini tidak mempertimbangkan ketinggian hilal dan keberhasilan rukyat. Dengan berpatokan hisab wujudul hilal, awal bulan didasarkan atas ijtimak yang berlangsung sebelum ghurub dan hilal sudah di atas ufuq. Dalam hisab wujudul hilal, hari Ahad, 10 Maret 2024 telah terjadi ijtimak dan hilal sudah di atas ufuq. Atas dasar itu, malam Senin ditetapkan sebagai tanggal baru sehingga 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.

Sebagian umat Islam lain akan berpuasa Ramadhan bertepatan dengan hari Selasa, 12 Maret 2024. Argumentasinya saat ijtimak terjadi hilal di bawah satu derajat dan tidak memenuhi batas imkanur rukyat 3 derajat ketinggian hilal. Dengan kondisi semacam ini, kalangan umat Islam ini menggunakan istikmal (menggenapkan) bulan Sya’ban menjadi 30 hari sehingga tanggal 1 Ramadhan 1445 H jatuh hari Selasa, 12 Maret 2024.   

Lantas, bagaimanakah dengan ijtimak di hari Ahad, 10 Maret 2024 di berbagai negara? Serupa dengan di Indonesia, negara-negara di belahan dunia terbagi menjadi dua. Pertama, beberapa negara yang masuk garis batas tanggal hijriyyah, seperti beberapa negara di Kawasan Asia Tengah, Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Turki, Pakistan, Iran, Irak, Australia, negara-negara di benua Afrika, benua Eropa dan benua Amerika.

Kedua, negara-negara yang belum masuk garis batas tanggal hijriyyah karena ketinggian hilal nol derajat, seperti Philipina, Jepang, dan Rusia bagian Timur. Penetapan awal Ramadhan 1445 di negera-negara tersebut apakah jatuh hari Senin, 11 Maret 2024 ataukah hari Selasa, 12 Maret 2024, didasarkan atas kebijakan otoritas masing-masing negara. Tapi, ada kemungkinan sebagian besar negara-negara yang dihuni kaum Muslim akan memulai awal bulan Ramadhan pada hari Senin, 11 Maret 2024 dan sebagian kecil wilayah dunia akan memasuki awal Ramadhan 1445 H ini pada hari Selasa, 12 Maret 2024. 

Penulis: Ali Hamdi, M.H.
(Alumni Tahun 1992)
Wakil Ketua Pengadilan Agama Ponorogo Jawa Timur

#MC_YTP
#Awal_Ramadhan